6 Tanaman Obat untuk Penyakit Leukimia
Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sumsum tulang, tempat di mana sel darah diproduksi. Jenis virus yang mengakibatkan penyakit leukimia yaitu retrovirus, virus leukemia feline, dan HTLV-1 pada dewasa.
Penyakit leukimia disebabkan oleh tubuh yang memproduksi terlalu banyak sel darah putih yang abnormal. Sel darah putih adalah komponen penting dari sistem imun tubuh kita. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, sel darah putih tidak lagi menjalani perannya secara efektif.
Leukemia sulit didiagnosis karena gejalanya mirip gejala penyakit lain. Namun, ciri penyakit leukimia yang utama antara lain demam atau meriang, mudah lelah dan lemas yang dirasakan terus menerus (persisten), dan sering mimisan.
Meski pengobatan medis modern terus berkembang, banyak orang mencari alternatif dan pendekatan holistik untuk mendukung perawatan mereka. Salah satu pendekatan tersebut adalah penggunaan tanaman obat. Berikut adalah enam tanaman obat untuk penyakit leukimia.
Kunyit dapat membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh, terutama untuk mencegah Myelogenous Leukemia Kronis (CML).
Studi dari University of Maryland Medical Center menunjukkan bahwa mengkonsumsi 300 mg kunyit setiap hari dapat meredakan rasa sakit dan peradangan yang berhubungan dengan gejala penyakit leukimia.
Tapak Dara mengandung berbagai zat kimia aktif, termasuk alkaloid vinblastine, vincristine, leurosine, catharanthine, dan lochnerine. Kandungan-kandungan tersebut memiliki khasiat sebagai antikanker.
Untuk mengolahnya, daun dan bunga Tapak Dara yang sudah dikeringkan sebanyak 20-25 gram direbus dalam satu liter air. Selanjutnya, air rebusan tersebut dapat diminum dua kali sehari.
Daun zaitun, atau yang dikenal dengan nama latin Olea europaea mengandung antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang menetralkal radikal bebas di dalam tubuh.
Kelebihan radikal bebas di dalam tubuh dapat memicu kanker. Studi pada jurnal Molecular Nutrition & Food Research menemukan bahwa sifat antioksidan dari daun zaitun dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Daun sirsak mengandung senyawa kimia yang disebut acetogenin. Senyawa ini dapat memicu sel kanker untuk bunuh diri dan menghambat perkembangan sel kanker.
Selain itu, acetogenin juga dapat menghambat kerja protein Bcl-2, sehingga proliferasi sel kanker terhambat dan pembelahan sel yang tidak terkendali pada penderita leukemia dapat dicegah.
Bawang putih mengandung zat pengikat sulfur yang memiliki fungsi memperlambat perkembangan sel kanker, meningkatkan proses detoks, serta meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Bajakah, tanaman yang berasal dari pedalaman Kalimantan Tengah. Tanaman ini telah lama digunakan oleh suku Dayak untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Bajakah diduga mengandung flavonoid dan saponin yang memiliki sifat antikanker.. Untuk mengolahnya, kayu tersebut dipotong kecil dan dikeringkan dibawah sinar matahari. Selanjutnya, tumbuk halus hingga menjadi bubuk da seduh menggunakan air panas.
Selalu ingat bahwa penggunaan tanaman-tanaman obat ini harus dalam pengawasan dokter dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai pengobatan alternatif.
Jika Anda ingin menambah wawasan tentang obat-obatan tradisional, Anda bisa mengunjungi situs https://pafiputussibau.org/.
Penyakit leukimia disebabkan oleh tubuh yang memproduksi terlalu banyak sel darah putih yang abnormal. Sel darah putih adalah komponen penting dari sistem imun tubuh kita. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, sel darah putih tidak lagi menjalani perannya secara efektif.
Leukemia sulit didiagnosis karena gejalanya mirip gejala penyakit lain. Namun, ciri penyakit leukimia yang utama antara lain demam atau meriang, mudah lelah dan lemas yang dirasakan terus menerus (persisten), dan sering mimisan.
Tanaman Obat untuk Leukimia
1. Kunyit
Kunyit dapat membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh, terutama untuk mencegah Myelogenous Leukemia Kronis (CML).
Studi dari University of Maryland Medical Center menunjukkan bahwa mengkonsumsi 300 mg kunyit setiap hari dapat meredakan rasa sakit dan peradangan yang berhubungan dengan gejala penyakit leukimia.
2. Tapak Dara (Vinca rosea)
Tapak Dara mengandung berbagai zat kimia aktif, termasuk alkaloid vinblastine, vincristine, leurosine, catharanthine, dan lochnerine. Kandungan-kandungan tersebut memiliki khasiat sebagai antikanker.
Untuk mengolahnya, daun dan bunga Tapak Dara yang sudah dikeringkan sebanyak 20-25 gram direbus dalam satu liter air. Selanjutnya, air rebusan tersebut dapat diminum dua kali sehari.
3. Daun Zaitun
Daun zaitun, atau yang dikenal dengan nama latin Olea europaea mengandung antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang menetralkal radikal bebas di dalam tubuh.
Kelebihan radikal bebas di dalam tubuh dapat memicu kanker. Studi pada jurnal Molecular Nutrition & Food Research menemukan bahwa sifat antioksidan dari daun zaitun dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker.
4. Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung senyawa kimia yang disebut acetogenin. Senyawa ini dapat memicu sel kanker untuk bunuh diri dan menghambat perkembangan sel kanker.
Selain itu, acetogenin juga dapat menghambat kerja protein Bcl-2, sehingga proliferasi sel kanker terhambat dan pembelahan sel yang tidak terkendali pada penderita leukemia dapat dicegah.
5. Bawang Putih
Bawang putih mengandung zat pengikat sulfur yang memiliki fungsi memperlambat perkembangan sel kanker, meningkatkan proses detoks, serta meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh.
6. Bajakah
Bajakah, tanaman yang berasal dari pedalaman Kalimantan Tengah. Tanaman ini telah lama digunakan oleh suku Dayak untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Bajakah diduga mengandung flavonoid dan saponin yang memiliki sifat antikanker.. Untuk mengolahnya, kayu tersebut dipotong kecil dan dikeringkan dibawah sinar matahari. Selanjutnya, tumbuk halus hingga menjadi bubuk da seduh menggunakan air panas.
Selalu ingat bahwa penggunaan tanaman-tanaman obat ini harus dalam pengawasan dokter dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai pengobatan alternatif.
Jika Anda ingin menambah wawasan tentang obat-obatan tradisional, Anda bisa mengunjungi situs https://pafiputussibau.org/.