4 Strategi Data-Driven Marketing yang Terbukti Meningkatkan Konversi
Strategi terbaik dalam marketing dapat disusun dengan memahami kebutuhan pelanggan. Pemahaman tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan data melalui analisa data-driven marketing.
Tentunya dengan memahami kebutuhan pelanggan secara tepat maka peluang konversi dari campaign atau promo marketing yang telah dirancang pun menjadi lebih besar.
Pemanfaatan data sebagai acuan untuk merancang, menerapkan hingga melakukan evaluasi marketing dikenal sebagai strategi data-driven marketing.
Pengumpulan data tersebut dapat diperoleh baik itu secara online maupun offline. Analitik data marketing sangat bermanfaat untuk mengetahui tren, perilaku konsumen, sekaligus mampu mengoptimalkan kampanye pemasaran.
Teknik data-driven marketing terbukti sangat signifikan dalam strategi marketing yang efisien. Melalui data yang akurat dan relevan, campaign marketing dapat dibuat secara lebih personal sesuai dengan target audience.
Strategi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan tentu akan lebih mengenal secara personal sehingga mampu meningkatkan angka konversi. Lalu strategi Data-driven apa yang dapat Anda lakukan? Berikut ulasannya:
Setidaknya terdapat 7 data yang Anda perlukan untuk menyusun strategi marketing berdasarkan kampanye data-driven.
Analisa kompetitor akan mempertajam strategi data-driven marketing karena Anda dapat menekan dan kelebihan brand Anda dengan kompetitor.
Mengetahui buyer persona sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan strategi marketing berbasis data. Anda dapat membuat konten pemasaran sesuai dengan persona audience supaya mendapatkan kesan campaign yang sangat personal.
Strategi yang dapat Anda lakukan untuk memaksimal data-driven marketing adalah dengan memantau data campaign. Data campaign dapat Anda jadikan pegangan untuk menganalisa kebiasaan audiens hingga kebutuhannya.
Strategi data-driven marketing merupakan salah satu teknik yang mampu membuat formulasi marketing sesuai dengan kebutuhan, perilaku serta keinginan konsumen sehingga tujuan konversi yang diinginkan dapat tercapai
Tentunya dengan memahami kebutuhan pelanggan secara tepat maka peluang konversi dari campaign atau promo marketing yang telah dirancang pun menjadi lebih besar.
Apa Itu Data Driven Marketing?
Pengumpulan data tersebut dapat diperoleh baik itu secara online maupun offline. Analitik data marketing sangat bermanfaat untuk mengetahui tren, perilaku konsumen, sekaligus mampu mengoptimalkan kampanye pemasaran.
Strategi Data-Driven Marketing untuk Memaksimalkan Konversi
Teknik data-driven marketing terbukti sangat signifikan dalam strategi marketing yang efisien. Melalui data yang akurat dan relevan, campaign marketing dapat dibuat secara lebih personal sesuai dengan target audience.
Strategi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan tentu akan lebih mengenal secara personal sehingga mampu meningkatkan angka konversi. Lalu strategi Data-driven apa yang dapat Anda lakukan? Berikut ulasannya:
1. Kumpulkan data yang dibutuhkan
Setidaknya terdapat 7 data yang Anda perlukan untuk menyusun strategi marketing berdasarkan kampanye data-driven.
- Budget belanja konsumen: Budget belanja atau jatah pengeluaran individu merupakan data yang dibutuhkan untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat.
- Persentase kesediaan untuk mencari : Nilai ketersediaan untuk mencari menjadi indikator dari ada atau tidaknya substituen yang potensial.
- Kesediaan untuk merekomendasikan : Data ini dapat dijadikan sebagai indikator dari kepuasan pelanggan. Rekomendasi pelanggan ini tentu sangat berpengaruh positif terhadap nilai konversi.
- Impresi terhadap iklan : Kesan atau impresi terhadap iklan menunjukkan jumlah audiens yang yang tertarik pada campaign. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis jangkauan serta dampak dari campaign.
- Waktu yang dihabiskan pada laman campaign : Matriks rata rerata waktu ini menunjukkan ketertarikan audiens pada halaman campaign Anda. Saat Anda sudah mampu memberikan halaman yang menarik maka selanjutnya adalah menganalisis seberapa besar tingkat keterlibatan audiens.
- Engagement rate (ER) atau laju keterlibatan : Laju keterlibatan dapat diukur dari jumlah klik pada halaman campaign. Atau jika berbicara sosial media, nilai engagement rate dapat dilihat dari jumlah like, komen ataupun interaksi lainnya terhadap postingan yang Anda buat. Nilai ER ini tentu dapat membantu Anda untuk mengetahui konten yang disukai dan sangat berpengaruh terhadap visibilitas serta jangkauan brand yang dipromosikan.
- Conversation rate atau laju konversi : Data laju konversi menjadi salah satu tujuan dari diterapkannya teknik data-driven marketing. Laju konversi merupakan nilai action yang dilakukan oleh pelanggan seperti melakukan registrasi, download, melakukan pembayaran, menyelesaikan survey hingga melakukan pembelanjaan. Data ini tentu sangat penting sebagai indikator evaluasi dari strategi data-driven marketing jika konversi adalah tujuan utamanya.
2. Analisa Kompetitor
3. Maksimalkan Buyer Persona
Mengetahui buyer persona sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan strategi marketing berbasis data. Anda dapat membuat konten pemasaran sesuai dengan persona audience supaya mendapatkan kesan campaign yang sangat personal.
4. Pantau Campaign
Strategi yang dapat Anda lakukan untuk memaksimal data-driven marketing adalah dengan memantau data campaign. Data campaign dapat Anda jadikan pegangan untuk menganalisa kebiasaan audiens hingga kebutuhannya.
Strategi data-driven marketing merupakan salah satu teknik yang mampu membuat formulasi marketing sesuai dengan kebutuhan, perilaku serta keinginan konsumen sehingga tujuan konversi yang diinginkan dapat tercapai