Kenapa Banyak Karyawan Restoran Resign Setelah THR? Ini Solusi Agar Bisnis Tetap Jalan!
Setelah momen sibuk Ramadan dan Lebaran, restoran biasanya mengalami lonjakan omzet yang signifikan. Namun, begitu THR diberikan dan libur Lebaran usai, banyak pemilik restoran dihadapkan pada tantangan baru seperti separuh tim mereka mengajukan resign. Restoran yang sebelumnya berjalan lancar kini kekurangan tenaga kerja, pesanan menumpuk, dan pelanggan mulai mengeluhkan layanan yang melambat. Mengapa hal ini terus terjadi?
Fenomena resign massal setelah THR bukanlah hal baru dalam industri restoran. Data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyebutkan bahwa sektor restoran memiliki tingkat turnover yang tinggi, mencapai 60–80% per tahun, dengan puncaknya terjadi setelah momen THR.
Apa yang menyebabkan hal ini? Ada beberapa alasan utama:
Tekanan kerja yang tinggi, terutama di restoran dengan jam operasional panjang.
Minimnya prospek karier, membuat karyawan melihat pekerjaan ini hanya sebagai batu loncatan.
Kurangnya apresiasi dan kesejahteraan, menyebabkan mereka mencari peluang yang lebih baik.
Beban kerja yang berlebihan, membuat mereka mudah lelah dan ingin mencari pekerjaan yang lebih stabil.
Akibatnya? Pemilik restoran harus menghadapi operasional yang terganggu, kualitas layanan menurun, pelanggan kecewa, dan pada akhirnya, omzet pun bisa ikut terdampak. Jika tidak segera ditangani, resign massal ini bisa menjadi ancaman serius bagi bisnis restoran.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan agar restoran tetap berjalan lancar.
Solusi Menghadapi Resign Massal Karyawan Restoran
1. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Lebih Nyaman
Karyawan restoran sering bekerja dalam tekanan tinggi, menghadapi pelanggan yang tidak selalu ramah, dan sering kali harus lembur tanpa tambahan insentif. Tidak heran jika mereka memilih untuk resign setelah menerima THR. Maka, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.
Beberapa langkah yang bisa diterapkan:
Atur jadwal kerja yang lebih manusiawi, dengan rotasi shift yang adil.
Bangun komunikasi yang lebih terbuka, agar karyawan merasa didengar dan dihargai.
Ciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan, seperti gathering kecil atau apresiasi sederhana.
Berikan kesempatan istirahat lebih fleksibel, terutama di jam-jam sibuk agar karyawan tidak cepat kelelahan.
Ketika karyawan merasa dihargai dan nyaman, mereka cenderung akan bertahan lebih lama.
2. Berikan Insentif di Luar THR
Jika THR satu-satunya alasan karyawan bertahan, maka wajar jika mereka memilih resign setelah menerimanya. Oleh karena itu, perlu ada insentif lain yang bisa membuat mereka berpikir ulang sebelum mengundurkan diri.
Beberapa bentuk insentif yang bisa diberikan:
Bonus kinerja berkala, misalnya bagi karyawan yang berhasil mencapai target pelayanan pelanggan.
Penghargaan “Karyawan Terbaik Bulan Ini”, dengan hadiah menarik seperti voucher belanja atau liburan singkat.
Fasilitas tambahan, seperti makan siang gratis atau subsidi transportasi.
Jaminan kerja setelah Lebaran, agar mereka merasa aman dan tidak perlu buru-buru mencari pekerjaan lain.
3. Berikan Kesempatan Pengembangan Karier
Salah satu alasan utama karyawan memilih resign adalah karena merasa tidak ada jenjang karier yang jelas. Mereka tidak ingin selamanya menjadi waiter atau kasir, mereka ingin berkembang.
Cara mengatasinya:
Sediakan pelatihan keterampilan, misalnya kursus barista atau manajemen restoran.
Tawarkan kesempatan promosi, agar mereka melihat masa depan yang lebih jelas di tempat kerja saat ini.
Buka program mentoring, di mana karyawan bisa mendapatkan arahan dari senior atau manajer.
Berikan tantangan baru, misalnya tanggung jawab tambahan yang bisa membantu mereka berkembang.
Ketika karyawan merasa memiliki masa depan di tempat kerja, mereka akan lebih loyal.
4. Manfaatkan Waiter Infal untuk Mengisi Kekosongan Karyawan
Jika resign massal sudah terjadi, salah satu solusi cepat yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Waiter Infal, yaitu tenaga kerja sementara yang bisa membantu mengisi posisi kosong saat dibutuhkan.
Keuntungan dari Waiter Infal:
Menjaga kelancaran operasional restoran, tanpa harus buru-buru merekrut pegawai tetap.
Mencegah gangguan layanan kepada pelanggan, sehingga mereka tetap puas.
Memberikan waktu bagi manajemen untuk merekrut karyawan baru dengan lebih selektif.
Banyak agensi tenaga kerja atau platform freelance yang menyediakan jasa ini, jadi pemilik restoran bisa menggunakannya sebagai solusi sementara.
Bagaimana Digitalisasi Restoran Bisa Membantu?
Selain strategi di atas, ada satu cara lain yang bisa membantu mengatasi resign massal seperti digitalisasi restoran.
Sistem digital bisa membuat restoran tetap berjalan lancar meskipun jumlah karyawan berkurang. Misalnya, dengan sistem pemesanan digital, pelanggan bisa memesan langsung dari meja mereka tanpa harus menunggu waiter datang.
Salah satu solusi yang banyak digunakan adalah ESB Order, sebuah platform pemesanan digital yang membantu restoran mengelola pesanan dengan lebih cepat dan efisien.
Beberapa manfaat utama digitalisasi restoran:
Mengurangi beban kerja waiter, sehingga mereka tidak terlalu terbebani.
Mempercepat layanan, karena pesanan langsung masuk ke dapur.
Mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan pesanan, yang sering terjadi dalam sistem manual.
Banyak restoran yang mengalami resign massal, tapi tetap bisa bertahan karena sudah menerapkan sistem digital. Dengan otomatisasi, restoran bisa tetap beroperasi dengan efisien meskipun jumlah staf berkurang.
Saat menjelang Lebaran, resign massal bisa menjadi tantangan besar bagi bisnis F&B. Kehilangan karyawan dalam jumlah banyak dapat mengganggu operasional dan menurunkan kualitas layanan.
Namun, ada cara untuk tetap menjaga stabilitas bisnis, seperti menerapkan strategi pengelolaan tenaga kerja yang lebih efisien. Saat ini, ESB Order menawarkan Promo Cashback 100%, yang memungkinkan restoran mencoba sistem pemesanan digital tanpa risiko tambahan. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem digital yang dapat membantu menyederhanakan proses operasional.
Untuk mengikuti promo ini, restoran hanya perlu:
Mendaftar akun di ESB Order melalui situs resmi mereka.
Mengaktifkan sistem pemesanan digital dan mulai menerima pesanan melalui platform.
Memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku agar cashback dapat diklaim sepenuhnya.
Mau tahu bagaimana promo ini bisa membantu operasional restoran tetap lancar meskipun menghadapi resign massal? Cek informasinya di sini.
Posting Komentar untuk "Kenapa Banyak Karyawan Restoran Resign Setelah THR? Ini Solusi Agar Bisnis Tetap Jalan!"